ADS

iklan

Mengharukan, Curhat istri TNI ditinggal suami tugas ke daerah rawan konflik

Mengharukan, Curhat istri TNI ditinggal suami tugas ke daerah rawan konflik
Sebagai manusia biasa, perasaan kehilangan, khawatir, saat ditinggal tugas oleh suami yang seorang prajurit TNI pasti selalu ada. Apalagi jika daerah tugas yang dituju adalah daerah rawan konflik dan dalam waktu yang cukup lama.

Beragam cara untuk mensiasati hari-hari penantian seperti mengikuti kegiatan pengajian seperti dilakukan Nina, (36) istri Letnan Dua (Letda) Muhammad Toha(40), anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 726/Tamalatea Kodam VII/Wirabuana.

"Kita aktif ikuti pengajian tiap malam Jumat baik di Batalyon juga di Korem," tutur Nina yang selama ini tinggal di asrama TNI Tamalatea, Kabupaten Takalar, Minggu (20/11).

Letda Muhammad Toha adalah satu dari 500 prajurit Yonif 726/Tamalatea Kodam VII/Wirabuana yang dilepas Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti dalam upacara pemberangkatan di mako Lantamal VI, Minggu pagi, (20/11).

Ratusan prajurit ini akan ditugaskan di Provinsi Maluku dan Maluku Utara selama sembilan bulan BKO Kodam XVI/Pattimura menggantikan pasukan dari Divisi 2 Kostrad yang sebelumnya bertugas di dua daerah tersebut.

Nina yang didampingi putra semata wayangnya, Muhammad Dias (11), saat melepas suaminya mengaku pasti akan merasa kehilangan meski sebenarnya ini bukan kali pertama ditinggal tugas. Karena sebelumnya Letda Muhammad Toha sudah pernah tugas operasi di Nanggroe Aceh Darussalam.

"Siap gak siap yah harus siap, harus kuat, harus dihadapi, harus mendukung suami. Di sana kelak semoga sukses. Doa yang terbaik untuk suami, selamat dan lancar segalanya," tutur Nina, ibu satu anak asal Bandung ini sembari sesekali mengusap kepala putranya Muhammad Dias dan wajah suaminya yang dialiri peluh.

Selain aktif di kegiatan pengajian, tambah Nina, bersama istri prajurit lainnya, diberi kegiatan yang padat selama suami di daerah operasi. Seperti kegiatan keterampilan dan kegiatan olahraga rutin.

Sementara Letda Muhammad Toha mengatakan, untuk menguatkan istrinya, berulang-ulang mewanti agar selalu siap dengan segala kemungkinan.

"Apapun yang terjadi, harus diserahkan kepada Tuhan sehingga selalu siap dengan kemungkinan terburuk sekalipun di daerah operasi," tuturnya.

Sementara Komandan Yonif 726/Tamalate, Letkol Infanteri Yuswanto mengatakan, jumlah personel di batalyon 662 prajurit. Yang diberangkatkan ke Maluku dan Maluku Utara ada 500 orang jadi masih ada 150 prajurit lebih yang menjaga markas.

"Kurang lebih 150 prajurit inilah yang menggiatkan kegiatan ibu-ibu prajurit yang ditinggal tugas," kata Letkol infanteri Yuswanto.
[rnd]