Beberapa orang di antara kafir Quraisy itu kemudian berkata, “Yang terjadi tadi malam hanyalah sihir. Sedangkan sihir pasti tidak akan sampai jauh pengaruhnya. Kita harus tanyakan pada para musafir yang datang hari ini. Apakah peristiwa bulan terbelah semalam juga mereka lihat atau tidak”. Mereka pun kemudian menunggu datangnya musafir yang singgah di hari itu.
Tak berselang lama, para musafir kemudian datang. Orang-orang kafir Quraisy yang semenjak tadi menunggu kemudian langsung bergumul, mendekati mereka untuk bertanya perihal peristiwa buan terbelah yang terjadi tadi malam. Apakah mereka juga menyaksikannya tadi malam.
Ternyata para musafir itu pun mengaku jika mereka juga melihat bulan yang terbelah menjadi dua bagian semalam. Dengan penuh semangat, musafir-musafir itu lalu menceritakan secara rinci tentang apa yang mereka saksikan tadi malam. Namun, meski kafir Quraisy itu sudah mendengarkan kesaksian para musafir, mereka tetap saja tidak percaya. Mereka malah mengatakan jika sihir Nabi Muhamad telah mencapai langit. Karena bagi mereka, tak mungkin Nabi Muhammad membelah bulan dengan mudahnya menggunakan telunjuk.
Orang-orang kafir Quraisy itu telah terkunci mata hatinya, sehingga meski sudah melihat sesuatu yang benar-benar nyata mereka saksikan sendiri, mereka tetap saja berpaling dan memungkiri.
Nah, itulah kisah Nabi Muhammad membelah bulan yang saya tulis ulang dari kisah teladan Islami. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua sehingga keimanan dan keislaman kita kian bertambah seiring dengan berkurangnya
Tak berselang lama, para musafir kemudian datang. Orang-orang kafir Quraisy yang semenjak tadi menunggu kemudian langsung bergumul, mendekati mereka untuk bertanya perihal peristiwa buan terbelah yang terjadi tadi malam. Apakah mereka juga menyaksikannya tadi malam.
Ternyata para musafir itu pun mengaku jika mereka juga melihat bulan yang terbelah menjadi dua bagian semalam. Dengan penuh semangat, musafir-musafir itu lalu menceritakan secara rinci tentang apa yang mereka saksikan tadi malam. Namun, meski kafir Quraisy itu sudah mendengarkan kesaksian para musafir, mereka tetap saja tidak percaya. Mereka malah mengatakan jika sihir Nabi Muhamad telah mencapai langit. Karena bagi mereka, tak mungkin Nabi Muhammad membelah bulan dengan mudahnya menggunakan telunjuk.
Orang-orang kafir Quraisy itu telah terkunci mata hatinya, sehingga meski sudah melihat sesuatu yang benar-benar nyata mereka saksikan sendiri, mereka tetap saja berpaling dan memungkiri.
Nah, itulah kisah Nabi Muhammad membelah bulan yang saya tulis ulang dari kisah teladan Islami. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua sehingga keimanan dan keislaman kita kian bertambah seiring dengan berkurangnya